Bea Cukai Dampingi Ekspor Perdana Tiga Komoditas

2022-05-10 21:53:10

Placeholder image

Minyak jelantah, getah damar, dan klinker menjadi tiga komoditas yang didampingi Bea Cukai.


INFO NASIONAL – Bea Cukai, sebagai industrial assistance, melalui unit kantor pelayanan di daerah berhasil mendampingi pengusaha untuk melaksanakan ekspor perdana hasil produksinya. Kali ini kegiatan ekspor berhasil di gelar di Kota Makassar, Kabupaten Barru, dan Kota Banjarmasin.

“Tingginya aktivitas ekspor tentu berpengaruh terhadap daya saing ekonomi dan peningkatan devisa negara. Oleh karena itu, Bea Cukai secara aktif memberikan asistensi dan edukasi terkait berbagai aturan baru dan kemudahan ekspor bagi pengguna jasa,” kata Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana, baru-baru ini

Komoditas ekspor pertama, kata Hatta, yaitu berupa minyak jelantah. Bea Cukai Makassar berhasil mendampingi ekspor perdana PT Intihope Energi Perkasa dengan komoditas ekspor berupa minyak jelantah. Selama ini, kata Hatta, minyak jelantah atau minyak bekas pemakaian dianggap tidak mempunyai nilai jual, namun justru laku di pasar internasional. Sebanyak dua puluh ton minyak jelantah berhasil dikirim ke Malaysia untuk diolah menjadi biodiesel.

“Di luar negeri, minyak jelantah kerap digunakan untuk kebutuhan industri biodiesel. Namun, minyak jelantah belum dimanfaatkan secara optimal dalam negeri, sehingga dikhawatirkan malah disalahgunakan,” ujar Hatta.

Komoditas kedua, lanjut Hatta, yaitu produk getah damar. Di Banjarmasin, UD Elcent Group, salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan Bea Cukai Banjarmasin berhasil menggelar ekspor perdana berupa produk getah damar. Produk berhasil dikirim langsung dari Banjarmasin menuju Pelabuhan Klang, Malaysia

“Dengan adanya ekspor perdana dari UD Elcent Group, harapannya, dapat membuka peluang ekspor para pengusaha UMKM lainnya di Banjarmasin agar bersaing di pasar internasional,” ujar Hatta.

Sementara itu, di Barru, Bea Cukai Parepare terus menjaga tren positif perkembangan volume ekspor melalui komoditas ketiga yaitu klinker oleh PT Semen Bosowa. Terdapat kurang lebih 50.000 metric ton klinker berhasil diekspor dengan tujuan Bangladesh, melalui Pelabuhan Garongkong, Kabupaten Barru.

“Klinker merupakan semen setengah jadi yang materialnya berbentuk benjolan atau gumpalan dengan ukuran 3 hingga 25 milimeter dan berwarna abu-abu gelap. Pasar klinker dinilai sangat menjanjikan karena beberapa negara membutuhkan klinker, seperti China, Filipina, dan Bangladesh,” kata Hatta. (*)