Bea Cukai Berikan Asistensi untuk Dorong Ekspor di Sumatera

2022-09-19 20:59:09

Placeholder image

Asistensi dijalankan Bea Cukai Bengkulu dan Bea Cukai Pangkalpinang.


INFO NASIONAL – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran penting sebagai critical engine dalam pemulihan perekonomian nasional dengan menggerakkan ekonomi rakyat hingga pada level terkecil. Bea Cukai, sebagai industrial assistance, secara aktif mengasistensi para pelaku UMKM di wilayah Sumatra untuk memasarkan produk ke pasar global.

“UMKM merupakan salah satu pilar penting perekonomian Indonesia. Sektor UMKM mampu meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran dan kemiskinan,” kata Hatta Wardhana, Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai.

Dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional, Bea Cukai Bengkulu melaksanakan asistensi ekspor kepada PT Sumatran Export Youth pada Rabu, 7 September 2022. Kemudian dengan UMKM Sultan Lintah Indonesia pada sehari kemudian. Dalam kegiatan ini, Bea Cukai Bengkulu melakukan diskusi dan memberikan edukasi tata cara ekspor hingga penyampaian fasilitas yang diberikan Bea Cukai dalam melakukan ekspor.

Hatta menuturkan bahwa lintah hidup merupakan komoditas yang banyak dicari di negara Malaysia dan Rusia. Lintah hidup dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengobatan alternatif untuk mengatasi hipertensi, mengobati diabetes, mempercepat pertumbuhan luka, serta menjaga kesehatan kulit. 

“Melihat potensi besar di pasar internasional, Bea Cukai mendorong pelaku UMKM Sultan Lintah Indonesia untuk melakukan ekspor mandiri komoditas lintah hasil budi dayanya,” ujarnya.

Sementara itu, Bea Cukai Pangkalpinang melakukan asistensi kepada UMKM Getas Super Cap Tani yang terletak di Kecamatan Girimaya, Kota Pangkalpinang pada Selasa, 23 Agustus 2022. Menurut pemilik Getas Super Cap Tani, Bong Mie Tjhing, perusahannya rutin melakukan ikan tenggiri sebanyak satu ton ekspor ke Singapura. 

Selanjutnya, Bea Cukai Pangkalpinang melakukan asistensi ke UMKM Kopi Rempah Liget dan Buah Pinang yang berlokasi di Desa Jurung, Kecamatan Marawang, Kabupaten Bangka pada Rabu, 24 Agustus 2022. 

Sarbini, selaku Ketua Wadah Silaturahmi (Wasilah) UMKM di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengaku bahwa pengembangbiakan rempah-rempah di Pulau Bangka mendapat beberapa kendala. “Kendala yang kami hadapi yaitu kurangnya pasokan bahan baku, lahan perkebunan, dan sumber daya manusia,” terangnya.

“Kami berharap asistensi dari Bea Cukai dapat membantu menjalin hubungan baik Bea Cukai Pangkalpinang dengan pengguna jasa, serta memberikan solusi dalam mendukung pelaku UMKM untuk menembus pasar internasional,” kata Hatta. (*)